
Kekuasaan yang baru adalah kemampuan menyesuaikan diri, mengambil tanggungjawab, mempunyai wawasan bersama, memberi kekuasaan pada orang lain, merunding hasil yang berjaya, dan memegang pengendalian atas perilaku dan kehidupan anda. Pengetahuan adalah kekuasaan. Pernyataan itu harus dipanjangkan di pejabat, di kilang, di sekolah dan di mana-mana.
Kalau pengetahuan benar-benar merupakan kekuasaan, mengapa tidak lebih banyak orang Amerika yang menangkapnya dan memberlakukannya dalam praktik? Mengapa hanya sedikit orang yang meneruskan pendidikan setelah mereka tamat dari sekolah menengah atau perguruan tinggi?
Mengapa tidak ada sepuluh peratus orang Amerika yang membeli dan membaca buku nonfiksi? Salah satu alasannya adalah kurangnya harga diri. Sejumlah orang tidak percaya bahawa mereka senilai dengan waktu dan upaya yang diperlukan untuk belajar tentang persoalan baru atau mempelajari apa yang sudah mereka ketahui secara lebih mendalam. Anda sudah mendengar penjelasannya. (Saya berharap bukan anda yang menyatakan): “Saya tidak pernah baik sekali di sekolah.” “Saya tidak terlalu berfikiran akedamik.” “Buku tidak ada hubungannya dengan dunia nyata.”
Banyak orang Amerika juga berkeyakinan bahawa imformasi yang ditemukan dalam buku-buku, program komputer, dan acara latihan tidak berharga di dunia bisnes. Sungguh itu menyesaatkan diri sendiri!
Sebagaimana alat produktiviti yang baru adalah komputer interaktif yang diperpadukan dengan telekomunikasi, orang yang tahu bagaimana mengendalikan teknologi baru akan memperoleh kekuasaan, sedangkan mereka yang berfikir bahawa pendidikan berakhir dengan diploma ditakdirkan dengan untuk punya pekerjaan dengan bayaran rendah dan kurang memuaskan. Hampir dalam sekejap mata masyarakat kita meningkat dari zaman industri ke era pengetahuan, yang di dalamnya pengetahuan dan informasi merupakan kunci menuju kesempatan dan kemajuan.
Tetapi penjelasan lainnya tentang pengelakan belajar semata-mata hanyalah kemalasan. Kebanyakan orang lebih suka bekerja sekadar untuk memenuhi syarat saja. Membaca dan belajar bagi mereka terasa lebih banyak seperti kerja keras. Mereka lebih suka pulang ke rumah daripada maju ke depan.
Sesungguhnya orang bisa meningkatkan kemampuan belajar dan perolehan hasil yang tidak terperi besarnya dengan melewatkan separuh waktu yang biasanya mereka buang-buang dengan ternganga menghadapi televisyen untuk membaca. Hal-hal yang kita takutkan dalam kehidupan adalah apa yang paling sedikit kita ketahui, dan itulah sebabnya mengapa pengetahuan dan tindakan menakluk rasa takut.
Pengetahuan dimulai dengan tetap menjaga agar fikiran selalu terbuka dan dengan bekerja keras meningkatkan diri sendiri. Sebagaimana seseorang pernah mengatakan, tidak ada pengetahuan yang bukan kekuasaan.
Semua yang kita pelajari mengajarkan kepada kita bagaimana berfikir dengan cara yang berbeza. Beberapa penciptaan dan penemuan yang hebat lahir dari individu yang mengerjakan sesuatu lainnya, ketika dalam sekilas wawasan, mereka menemukan kunci menuju adikarya mereka.
Dari Buku: Empires Of The Mind, karya Denis Waitley.